Senin, 24 November 2014

Ceramah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syech Abu Bakr bin Salim di Monas, 24 muharram 1436 H 17 November 2014


Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah mengumpulkan kalian demi untuk mengenal Allah. Allah memilih kalian untuk memberikan anugerahNya kepada kalian dengan taufikNya agar kalian memancing pandangan yang diberikan Allah kepada kalian, dan kalian meraih kelembutan, kebaikan, dan kasih sayang dari Allah Ta’ala. Allah memilih kalian dari banyak umat ini dan mengutamakan kalian lebih dari orang-orang lain. Jutaan anak-anak Adam di saat seperti ini, mereka lalai dari Allah. Diantara mereka yang terjerumus dalam kemaksiatan, terpengaruh dengan seruan-seruan musuh-musuh Allah.

Mereka terpengaruh dengan program dan acara-acara orang-orang yang lalai, yang lupa, yang mencegah manusia dari jalan Allah sehingga memutuskan mereka dari jalan kebahagiaan dan menempatkan mereka pada posisi-posisi yang mempermalukan mereka besok di hari kiamat. Allah melindungi kalian di saat yang berkah ini dan Allah Ta’ala telah menjaga dan membentengi kalian, melindungi kalian dari bisikan dan godaan syaithan-syaithan dari manusia maupun dari jin.
Allah SWT yang menjaga kalian semua.

Allah memberi taufik kepada kalian untuk mengingatNya dan menjadikan kalian terikat kepada orang-orang yang ahli dalam bersyukur. Kalian mengikuti kekasih-kekasih Allah dan kalian mengikuti orang-orang pilihan dari umat ini. Maha Suci Allah yang telah memberikan kepada kita dan kepada kalian nikmat yang agung ini. Sesungguhnya Allah Yang Maha Agung dan Maha Dermawan telah menjadikan kalian di dalam umat Nabi Muhammad sebagai sebaik-baiknya umat. Allah telah menjanjikan kalian dalam perkumpulan ini untuk memandang dan menatapNya sehingga menjadikan bulu kuduk kalian merinding karena rindu dan cinta kepadaNya, dimana dengan sebab itu dosa-dosa kalian runtuh dan diampuni oleh Allah. Allah Ta’ala menjanjikan dalam perkumpulan ini untuk menyebut kalian di hadapan makhluk-makhluk yang ada di sisi Allah. Allah menjanjikan bahwasanya Allah akan bersholawat kepada kalian setiap satu kali sholawat yang kita panjatkan Allah bersholawat kepada kita sepuluh kali.

Selain itu, masih ada kebaikan-kebaikan lain yang dianugerahkan oleh Allah SWT berkat kehadiran dan keterikatan dengan majelis yang seperti ini. Ya Allah hanya kepadaMu lah kami bersyukur dan ini nikmat dariMu wahai Allah. Maka sempurnakanlah nikmatMu kepada kami, Wahai Pemberi Nikmat Yang Maha Dermawan. Allah jadikan perkumpulan yang semacam ini yang penuh keberkahan adalah bekas atau peninggalan Habib Munzir bin Fuad Al Musawa. Semangat yang beliau bawa adalah keberkahan yang dahulu dia dapatkan di Tarim dimana tempat dia menuntut ilmu di Hadhramaut. Ini adalah buah dari hati yang bersambung dengan sanad yang kuat. Semua para ulama di Hadhramaut dan para ulama yang ada di Yaman, mereka bersambung kepada guru-guru mereka yang bersambung sanadnya sampai ke atas. Ini semua adalah buah yang bersambung kepada Nabi Muhammad SAW yang mana Nabi Muhammad SAW adalah nikmat yang terbesar dari Allah. Allah SWT berfirman tentang mereka orang-orang yang kafir, orang-orang yang berpaling dari Allah, “Tidakkah engkau melihat orang-orang kafir yang berpaling dari Allah yang menjadikan pengikut mereka di tempat yang hina di sisiNya?”. Mereka orang-orang kafir tersebut mengganti nikmat Allah SWT dengan kekufuran peringatan dari Allah SWT terhadap orang-orang yang ingkar akan nikmat-nikmat Allah SWT dan menggantinya dengan kekufuran di manapun mereka berada dan kapanpun mereka hidup. Dan kalian semua beriman kepada Nabi yang agung ini dan percaya kepadanya maka kalian tidak pernah mengkufurkan nikmat yang Allah SWT berikan kepada kalian. Beriman dan cinta kepada Rasulullah SAW merupakan anugerah dari Allah SWT dan nikmat yang besar yang Allah SWT berikan kepada kalian, Allah Tuhan pencipta alam semesta.

Maha Suci Allah yang telah mengkhususkan kita kepada Nabi Muhammad SAW yang mengeluarkan kita dari kegelapan dan kesesatan kepada cahaya Islam, ilmu, dan hikmah serta kepada kemudahan, keimanan, dan kepada sebaik-baiknya ajaran. Mensucikan kita dari perbuatan yang hina dan kotorannya, kezaliman, kesyirikan, dan dosa-dosa besar. Beliau adalah pondasi, dan beliau adalah pusat dari segala perkara ini. Beliau dikenal sebagai yang pertama dan yang terakhir yang menggabungkan kebaikan. Di bawah benderanya, para utusan-utusan Allah akan dibangkitkan oleh Allah. Sebagaimana semua para Rosul, mereka berjalan, bernaung, dan ikut di bawah bendera Rasulullah SAW. Harapan kami semua yang hadir di sini besok berjalan di bawah bendera Nabi Muhammad SAW.

Ikut mengaminkan bersama kami, sebagian adalah para malaikat. Apabila malaikat-malaikat yang hadir di atas majelis dzikir mereka mengaminkan, maka malaikat-malaikat yang ada di langit turut mengaminkan pula. Apabila malaikat langit ikut mengaminkan sebagaimana malaikat yang hadir di bumi bersama kita, dan kita sekalian mengaminkan bersambung “amin” yang diungkapkan yang ada di bumi dan yang ada di langit, maka bagaimana pendapat kalian dengan doa yang diaminkan semacam ini? Wahai Allah yang mengumpulkan para Rosul di bawah bendera Nabi Muhammad SAW, maka kumpulkanlah kami semua yang ada di majelis ini besok di bawah bendera Nabi Muhammad SAW. Di bawah benderanya utusan-utusan Allah akan dibangkitkan dan berjalan. Sungguh sangat mengagumkan daripada kedudukan yang sangat luhur dan mulia tersebut. Dan di sana Allah SWT akan menitipkan rahasia-rahasia yang tidak dapat dituliskan di atas kertas. Namun rahasia-rahasia tersebut dipendam di dalam hati orang-orang besar para wali kekasih Allah Ta’ala manusia pilihan.

Ya Allah berikan nasib yang besar, bagian yang besar daripada ma’rifat kepadaMu dan kepada NabiMu. Barang siapa yang telah meraih kecintaan, kepada Allah dan RasulNya, dia mendapat bagian besar kecintaan kepada Allah dan RasulNya, maka dia tidak akan sanggup mencintai hal selain Allah dan RasulNya seperti kecintaan kepada Allah dan RasulNya. Dia akan hidup di muka bumi dengan mencintai Allah dan RasulNya dan Allah dan RasulNya lebih dicintai dari segalanya. Di saat itulah dia akan merasakan manisnya iman. Kelezatan yang begitu tinggi, yang begitu agung tiada taranya. Kelezatan yang tiada bandingnya jika dibandingkan dengan pakaian, makanan, pernikahan, tempat tinggal, atau apapun yang ada di dunia ini. Kelezatan tersebut tidak sebanding dengan kelezatan iman. Kelezatan yang tidak akan pernah didapati di semua tempat atau di peradaban-peradaban yang mengaku lebih hebat dari hamba Allah yang beriman kepada Allah SWT. Semua yang dirasakan orang-orang duniawi tersebut tidak sebanding dengan setetes kelezatan iman yang dimiliki oleh orang-orang ahlinya ini. Mereka akan berkumpul bersama di akhirat. Di saat itulah, mereka anak-anak dunia tersebut mereka akan berharap tidak pernah mendapatkan kenikmatan apapun saat mereka melihat dari pada setitik kenikmatan yang dicurahkan di majelis semacam ini.
Hargailah kenikmatan yang Allah berikan kepada kalian dan berikan kekuatan kepada kalian sehingga kalian hadir di tempat ini. Ingatlah sebuah hakikat di dalam hati dan sanubari mukmin. Suatu kenyataan dan hakikat yang harus diimani oleh seorang mukmin bahwasanya tidak ada kebaikan yang mana setelah itu adalah api neraka dan tidak ada kesulitan, kemelaratan yang setelah itu adalah surga. Kenikmatan dan kebaikan yang setelahnya didapatkan hasilnya api neraka, itu bukan kebaikan namun sesuatu yang buruk yang dibungkus dengan kemasan yang baik. Kesulitan yang dihadapi oleh seseorang yang kemudian setelah itu dia mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT semua itu adalah ringan, semua itu hanyalah sementara dan setelah itu dia akan mendapatkan kenikmatan yang sangat besar dari Allah. Jutaan manusia yang saat ini mereka terbuai dengan memandang dengan pandangan-pandangan yang haram, yang ditampilkan di televisi ataupun di dalam layar-layar gadget mereka, ataupun di layar-layar telepon mereka dari pandangan-pandangan yang diharamkan oleh Allah SWT dan itu semuanya sama sekali yang mana yang lebih baik, dibandingkan dengan kehadiran kita di majelis yang semacam ini? Ketahuilah bahwasanya kebaikan di dunia dan di akhirat semuanya terkumpul di dalam taqwa kepada Allah. Ketahuilah kebaikan dan keburukan dunia akhirat di dalam maksiat dan pelanggaran kepada Allah. Jangan sampai mereka orang-orang pembohong, orang-orang yang memutuskan hubungan kita kepada Allah menipu kita. Ketahuilah hari kiamat pasti datang tanpa ada keraguan di dalamnya. Ketahuilah bahwasanya hari kiamat akan datang tanpa diragukan. Ketahuilah bahwasanya hari kiamat akan datang tanpa diragukan.

Di saat itu adalah hakikat kebahagiaan bagi mereka yang bahagia di akhirat dan di hari itu pula adalah kehancuran dan kesialan yang hakiki bagi mereka yang mendapatkan kesialan dari Allah. Barang siapa yang dijauhkan dari api neraka dan dimasukan ke dalam surga, maka sungguh dia telah beruntung. Tidaklah kehidupan dunia ini melainkan hanya pernak-pernik yang banyak menipu para penghuninya. Tidak sama penduduk surga dengan penduduk neraka. Penduduk surga ialah mereka yang jaya dan menang di sisi Allah. Maka demi kemuliaan Al-Qur’an Ya Allah, dan demi kemuliaan Nabi Muhammad yang Kau turunkan atasnya Ya Allah, maka jadikanlah kami dan semua orang yang mendengarkan suara kami ini besok di hari kiamat tergolong sebagai orang-orang yang beruntung. Ya Allah jadikan kami yang hadir dan yang mendengar kami dan bersambung pada kami di hari kiamat sebagai orang-orang yang beruntung. Jadikanlah kami dan semua yang hadir bersama kami dan yang mendengar kami dan yang mencintai kami besok di hari kiamat sebagai orang-orang yang beruntung. Keluarga kami dan anak-anak kami Ya Allah. Dan mereka yang berada di dalam sulbi kami yang kelak terlahir.

Barang siapa yang taat kepada Allah dan RasulNya serta bertaqwa kepadaNya, maka dialah yang akan menang dan jaya di hari esok. Ketahuilah bahwa ini adalah hakikat keburuntungan yang terbesar, inilah dia. Kita tidak berkumpul melainkan demi untuk meraih kejayaan dan kemenangan tersebut. Tidaklah kita berkumpul dan hadir melainkan untuk mengenalNya dan menyadariNya. Kami tidak memintanya melainkan dari pemilikNya, Allah SWT. Tidak ada yang mampu meraihnya, kecuali Allah yang memberinya. Maka dari itu kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Berkuasa untuk memberikannya kepada kami. Jadikan kami sebagai orang yang berjaya dan beruntung. Ya Allah mereka yang hadir sebagian besar ialah pemuda-pemuda yang mana sebagian yang hadir pemuda yang disebutkan hadits NabiMu Nabi Muhammad SAW, “Sesungguhnya Engkau Ya Allah merasa bangga dan kagum dengan para pemuda yang tidak berfoya-foya”. Mereka Ya Allah, mereka telah meninggalkan kesibukan-kesibukan dengan permainan yang biasa dilakukan oleh anak muda semata-mata untuk mendekat kepadaMu. Ya Rabb berikan keberkahanMu kepada mereka semua saat ini. Bentangkan selalu kebaikan dan keberkahan majelis ini hingga akhir masa muda mereka hingga akhir hayat mereka senantiasa berada dalam kebaikan, senantiasa dalam keberkahanMu.
Engkau merasa kagum Ya Allah dengan pemuda yang menjauhkan kemaksiatan dan Engkau cinta kepadanya dan RasulMu pun mencintai mereka.

Ini adalah jumlah yang sangat besar yang berkumpul dari umat NabiMu. Maka celupkanlah kami semua di dalam samudera kecintaanMu dan kecintaan NabiMu. Tidak ada sesuatu yang pantas dicintai daripada Tuhan kita, Allah. Diri kita pun tidak seberharga itu untuk kita cintai. Bukankah diri kita diciptakan oleh Allah dan dariNya? Dan tidak ada di muka bumi ataupun di langit yang lebih baik untuk dicintai. Di dunia maupun di akhirat. Tidak ada sesuatu pun yang patut kita cintai lebih dari cinta kepada Allah dan RasulNya. Ya Allah, orang yang ingin Engkau berikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat Engkau tanamkan di dalam dirinya kecintaan kepadaMu, maka tanamkan kecintaan ini di dalam hati kami Ya Allah. Ya Allah, meresap dan tertancam dengan kuat di dalam sanubari kami kecintaan kepadaMu dan kepada RasulMu, hingga kami meraih keberuntungan dunia akhirat. Sungguh di dalam kehidupan kita tidak ada sesuatu yang lebih pantas untuk diraih lebih agung dari ini semua. Tidak ada yang lebih afdhol dan lebih sempurna dari anugerah ini. Sungguh kalian tidak berkumpul di tempat ini dan tidak pula menjawab anugerah ini dari Allah melainkan karena hati kalian telah lebih dulu menjawab panggilan Allah. Telah sampai kepada kalian taufik dan bimbingan dari Allah Yang Maha Pemberi Anugerah sehingga kalian berkumpul saat ini, kalian meminta siapa? Dan memanggil kepada siapa? Dan kalian menuju kepada siapa? Dan kalian mencari siapa? Sungguh kemuliaan untuk kalian ketika tujuan utama kalian adalah Allah! Sungguh suatu kebanggaan ketika yang kalian inginkan adalah Allah! Lihatlah, berapa banyak orang yang saat ini bermalam tujuan utamanya yang mereka cari adalah makanan, minuman, pakaian, permainan. Tapi kalian saat ini yang ada di benak kalian adalah Allah! Lihat perbandingan antara keduanya.
Ya Allah pandanglah hati-hati dan sanubari yang ada di sini, dan bersihkan hati kami sehingga di dalam hati tersebut tidak ada keinginan selain Engkau. Tidak ada yang dituju kecuali Engkau. 

Apabila Allah Ta’ala memberikan permintaan kita ini, maka besok Allah Ta’ala akan mengumpulkan kita bersama-sama di hari kiamat. Dan memohon kepada Allah kecintaannya adalah nanti kita akan meraih di telaga Nabi Muhammad anugerahNya. Apabila tujuan kita sudah sungguh-sungguh betul dan cinta kepada Allah dan RasulNya, maka sungguh kita sekarang kita berada di dalam telaganya, dan besok kita akan meminum dari telaganya Nabi Muhammad. Di sana ada telaga yang lebarnya perjalanan satu bulan, yang di dalamnya terdapat gelas-gelas sebanyak bintang-bintang di langit. Airnya lebih manis dari madu, dan lebih putih dari susu, dan lebih wangi dari pada kesturi. Di sana terdapat dua pancuran yang bersumber dari Al-Kautsar. Orang yang meminum seteguk saja dari air telaga tersebut maka dia tidak akan merasakan dahaga selama-lamanya. Dan setiap Nabi akan memiliki telaga dan dia berdiri di situ. Maka datang ke setiap telaga-telaga tersebut orang yang meninggal dalam keimanan dalam umat mereka masing-masing. Dan para Nabi akan berbangga satu sama lain, siapa yang paling banyak masuk ke dalam telaganya. Dan Rasulullah SAW beliau berdiri di telaga beliau, menanti bersama-sama menantu dan sepupu beliau Sayyidina Ali bin Abi Thalib, dan anak-anak beliau: Fathimah, Zainab, Ummu Kultsum, dan Ruqayyah. Dan juga istri beliau: Sayyidah Khadijah menanti para kaum wanita yang datang untuk meminum dari umat Nabi Muhammad serta menyambut dan menyapa mereka.

Sesungguhnya apabila tidak ada ganjaran yang Allah berikan di dalam ibadah kita seumur hidup kita, kecuali masuk ke dalam telaga Rasulullah, dan memandang wajah beliau, dan meminum dari tangan beliau, sungguh cukup merupakan ganjaran yang terbesar dari Allah. Semoga Allah Ta’ala memuliakan saya dan kalian dengan kemuliaan tersebut di hari kiamat kelak. Dan ketahuilah di antara umat Nabi Muhammad yang mana mereka semasa hidupnya merubah ajaran Rasulullah, berpaling dari ajaran Allah, sehingga nanti di hari kiamat akan memasuki telaga Rasulullah, diusir oleh para malaikat. Sehingga Nabi Muhammad mengatakan, “Mereka umatku, mengapa kalian usir?”. Maka para malaikat berkata, “Mereka bukan bagian dari umatmu, mereka merubah dan berpaling dari ajaranmu”. Maka saat itu Nabi Muhammad SAW berkata, “Sungguh mereka orang-orang yang jauh dariku”. Na’uduzubillah. Maka sungguh demikian besar penyesalan orang-orang tersebut ketika mereka telah dekat telaga tersebut, telah melihat telaga tersebut untuk minum, namun mereka diusir kembali ke dalam Neraka Jahim. Mereka adalah orang-orang yang telah diberikan oleh Allah di hadapan mereka ajaran yang lurus bimbingan Nabi Muhammad SAW dan agamanya, akan tetapi mereka berpaling, mereka tinggalkan ajaran Allah demi untuk mencari kelezatan nafsu mereka yang lain dari ajaran Allah. Maka kelak di akhirat mereka akan dipalingkan dari telaga sebagaimana mereka di dunia mereka berpaling dari ajaran Allah.

Maka kasihanilah diri kalian, dan kasihanilah umat bersama diri kalian dan mereka untuk datang kelak ke telaganya Rasulullah di sana. Dan bentuk persiapannya dengan mendekat dan masuk hadir ke dalam telaga Nabi Muhammad yang ada di dunia ini. Kasihanilah makhluk-makhluk Allah, maka niscaya Allah akan mengasihani kalian. Kasihanilah orang-orang yang tertipu dengan dunianya, hingga demi dunia tersebut, rela meninggalkan dan menunda-nunda sholat. Kasihanilah orang-orang yang tertipu dengan, hingga demi dunia tersebut mereka rela durhaka kepada orang tua mereka. Mereka berjalan dan bergaul dengan lingkungan teman-teman yang jahat, hingga karena itu mereka rela durhaka kepada ibu bapak mereka yang karenanya mereka mencari hal-hal yang hina di mata Allah. Mereka adalah orang-orang yang paling patut kita tangisi dan kasihani keadaan mereka dan kita rahmati. Di antara bentuk syukur kita atas nikmat yang besar yang Allah berikan ini adalah kita berharap keberkahan ini juga diraih oleh para pemuda-pemuda lainnya dari umat Nabi Muhammad SAW.

Berjuanglah, berusahalah kalian untuk mendekatkan mereka, menarik mereka kepada kebaikan ini. Sungguh apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dapat menggerakkan semangat kita, beliau bersabda, “ Sungguh satu orang yang mendapatkan hidayat dari Allah Ta’ala dari tangan kalian, maka lebih baik untuk kalian daripada dunia dan seisinya”. Dan marilah kita mengingat kenangan tentang tiga orang yang hadir peperangan Khaibar bersama Nabi Muhammad SAW. Adapun dua dari yang tiga mereka meraih daripada kejayaan yang terbesar dari Allah. Mereka ikhlas dan tulus di dalam cintanya. Adapun yang satu lagi tertipu dengan kehidupan dunia, sehingga sebelum masuk surga dia harus dibakar oleh api neraka. Adapun satu orang diantara mereka hadir peperangan bersama Nabi Muhammad SAW. Lantas selepas peperangan tersebut, Nabi Muhammad SAW mencari di mana orang itu, maka ketika dicari didapati orang tersebut sedang membagi bagiannya yang dia dapatkan dari rampasan perang kepada orang yang berada di dalam kemah mereka. Ketika orang yang diutus oleh Nabi Muhammad SAW membawa Ghanimah, harta rampasan perang kepada orang tersebut maka orang tersebut bertanya, “Apa ini?”. Maka utusan tersebut berkata, “Ini titipan dari Rasulullah yang aku bawakan kepadamu”. Orang tersebut mengatakan, “Rasulullah yang menyampaikan ini kepadamu dan kau sampaikan ini kepadaku?”, kemudian dijawab, “Iya”. Maka dia membawa harta tersebut ke hadapan Rasulullah, “Ya Rasulullah, apa ini?”. Rasul menjawab, “Ini adalah bagianmu, harta rampasan perang yang kita dapat dari peperangan, ini bagianmu aku berikan”. Maka dia mengatakan kepada Rasulullah, “Wahai Nabi Muhammad, bukan untuk ini aku mengikutimu, aku mengikuti engkau bukan karena hal ini”. Maka Nabi Muhammad berkata, “Untuk apa tujuanmu mengikutiku?”. “Aku tujuanku mengikuti engkau agar anak panah mengenai tenggorokkanku ini dan aku mati masuk ke dalam surga, itu tujuanku”. Maka Nabi memandang pada wajah orang itu dan Nabi melihat ciri-ciri kesungguhan pada wajah orang tersebut. Maka Rasulullah SAW berkata, “Apabila engkau tulus dan sungguh-sungguh akan ucapanmu, maka Allah akan menjadikannya nyata”. Maka diapun masuk di dalam pertempuran berikutnya dalam peperangan itu, maka dia terbunuh dengan anak panah di tempat yang dulu dia tunjuk. Maka dibawa ke hadapan Rasulullah SAW, “Apa benar letaknya benar sesuai yang ditunjuk itu ?”, tanya Rasulullah. “Itu adalah orang badui tersebut Ya Rasulullah”, jawab orang tersebut. Maka Rasulullah SAW berkata, “Dia bersungguh-sungguh kepada Allah, maka Allah mewujudkan keinginan orang tersebut”.

Adapun orang yang kedua terkena anak panah Yahudi, dan terbunuh. Maka orang-orang berkata, “Beruntung orang ini karena dia mendapatkan mati syahid”. Maka Nabi berkata, “Maka aku melihat darinya sorban atau pakaian yang membuatnya terbakar dari api neraka”. Maka para sahabat ketakutan, “Dari apa ini Ya Rasulullah?”. Maka Rasulullah SAW ketika ditanya beliau menjawab, “Penyebabnya adalah dia mengambil dari rampasan perang tanpa izin, tanpa dibenarkan oleh Allah SAW, tertipu dengan kelezatan dunia yang sesaat hingga dia mengambil api neraka dari tempat tersebut”. Maka didapati pakaian tersebut berada di dalam peninggalan dan simpanan dia yang dia rampas, tanpa sebelumnya dibagikan oleh Nabi Muhammad. Maka Nabi Muhammad berkata, “Betul ini dia yang menyala di dalam kuburnya membakar diri orang tersebut”.

Adapun yang ketiga ialah yang dikenal Zulbijadain. Beliau datang ke Madinah, menuju kepada Rasulullah beberapa waktu sebelum terjadinya peperangan di Khaibar. Pada saat itu Qabilah dari Zulbijadain adalah orang-orang kafir yang ketika dia mau berhijrah ke Madinah, dihalangi oleh mereka. Maka akhirnya dia mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri, maka diapun lari membawa bekalnya. Maka di perjalanan dia berjumpa atau dihadang oleh orang-orang dari Qabilahnya. Mereka menghadang dan berkata, “Kemana engkau pergi? Ayo pulang!”. Maka dia berkata kepada orang-orang tersebut, “Untuk apa kalian menghalangi aku? Kalian tidak akan mengambil manfaat apapun dariku”. Maka beliau berkata, “Bolehkah aku menebus diriku untuk pergi kepada Rasulullah dengan bayaran imbalan semua hartaku aku berikan, tapi biarkan aku berjalan menuju kepada Rasulullah”. “Betul kalau begitu demikian seluruh hartamu yang ada di kampung halamanmu semua bawa kemari dan termasuk yang kau bawa saat ini”. Dia berkata, “Ambil semuanya”. Maka mereka menjarah seluruh hartanya termasuk yang dia bawa hingga tidak tersisa melainkan dua pakaian lusuh untuk menutup di bawah pusarnya dan satu untuk menutup pundaknya.
Dia pun sampai ke kota Madinah tidak punya apa-apa kecuali dua pakaian lusuh tersebut. Maka saat itu para sahabat menamakan orang ini sebagai Zulbijadain, artinya “Pemilik dua kain yang lusuh”. Dia dengan senang hati meninggalkan semua hartanya sebagai imbalan untuk dapat melihat wajah Nabi Muhammad SAW. Dia dahulu banyak berzikir kepada Allah. Suatu kali Nabi Muhammad lewat di bawah masjid dan terdengar suara Zulbijadain terdengar lantang berzikir kepada Allah. Beberapa sahabat ketika melihat orang ini dengan suara lantang berzikir kepada Allah mengatakan kepada Nabi Muhammad, “Ya Rasulullah aku khawatir orang ini dibuat-buat atau riya’ ingin dilihat orang”. Nabi ketika melihat itu mengatakan, “Tidak! Akan tetapi orang ini selalu merajuk kepada Allah”. Beliau hadir di peperangan Khaibar bersama Rasulullah. Dalam perjalanan pulang itu, dia sakit dan meninggal dalam perjalanan. Maka Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat untuk mengurus jenazahnya. Diantara para sahabat yang menggali kuburannya adalah Sayyidina Abubakar dan Sayyidina Umar. Ketika mereka para sahabat telah selesai menggali tinggal sedikit, Nabi Muhammad SAW turun ke dalam kubur dan merapikan kubur tersebut untuk dimasukkan ke dalam liang lahat. Rasulullah SAW pun mensholatkan jenazah Zulbijadain dan langsung turun dan masuk ke dalam liang kuburnya. Dan Rasulullah berkata di dalam lubang kuburnya, “Serahkan orang tersebut ke tanganku!”. Maka Rasulullah sendiri yang memasukkan Zulbijadain ke dalam lubang lahatnya. Kemudian Nabi berdoa untuknya dengan doa yang indah, “Ya Allah ridhoilah dia, sebab aku pada malam ini aku ridho terhadap orang ini”.

Ya Allah, berkat Nabi bagaimana keadaan kita bermalam pada malam hari ini? Bagaimana Nabimu berdoa dan ridho kepada Zulbijadain maka kami memohon berkat NabiMu agar Engkau ridho kepada kami. Jadikanlah kami tidur di malam ini dalam keadaan Engkau ridho kepada kami, dan NabiMu ridho kepada kami. Jadikan ini keridhoan yang tidak ada kemurkaan setelah ini. Wahai Yang Maha Dermawan, Wahai Yang Maha Penyayang. Sungguh sebak-baiknya Tuhan ialah Tuhan yang kalian panggil. Allah, yang kita tumpukan harapan kepadaNya. Perantara yang kita sodorkan adalah Nabi Muhammad SAW. Harapan prasangka kami, bahwa Allah Ta’ala tidak akan mengecewakan prasangka kita dan prasangka kita, Allah tidak akan menolak doa-doa kita. Ya Allah ridhoMu Ya Allah ridhoMu. Dan pengampunanMu atas perkara yang terdahulu. Ya Allah ridhoMu Ya Allah ridhoMu. Dan pengampunanMu atas perkara yang telah berlalu.Ya Allah ridhoMu Ya Allah ridhoMu. Dan pengampunanMu atas perkara yang terdahulu. Ya Allah taubatMu dan ijabah dariMu. Ya Allah kabulkan taubat kami untuk kami semua. Jadikan taubat ini taubat yang Nashuha, dari segala dosa dan dari segala kemaksiatan, dari segala dosa-dosa Ya Allah yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui. Berikan kami taubatMu kepada kami, agar kami mampu bertaubat. Dan berikan kepada kami syafa’at NabiMu kepada kami Ya Allah. Taubat Nashuha. Taubat yang tulus. Taubat yang Kau terima. Taubat yang tidak kami batalkan lagi, yang mana kami tidak melupakan janji tersebut dan kami tidak akan ingkar setelah taubat ini. Kabulkan Ya Allah. Berika taubatMu kepada keluarga kami dan kepada anak-anak kami serta taubatMu sahabat-sahabat kami dan kepada tetangga kami. Kami bertaubat kepadamu, mewakili mereka dan semuanya Ya Allah. Kami memohon pengampunanMu, untuk kami, mereka, dan kaum Mu’minin dan Mu’minat. Ampunilah dosa-dosa kami Wahai Tuhan Yang Maha Baik yang besar pengampunannya. Pandangan dari pandangan rahmatMu, pandanganmu Ya Allah. pandanganMu untuk kami Ya Allah. Anugerah dan karuniaMu. pemberianMu Ya Allah. Taufik yang Kau berikan kepada kami semua. Rahmat yang luas, yang Engkau sayangi kami darinya. Yang menjadikan kami tidak membutuhkan kasih sayang siapapun selain Engkau.

Ya Allah. Ya Allah.
Memohonlah kepada Allah. Hadirkan hati kalian kepada Allah. Mintalah kepada Allah. Serulah kepada Allah. Berdoalah kepada Allah dan berharaplah kepada Allah, mintalah rahmat dan kasih sayang kepada Allah. Mintalah dikasihani Allah. Bertawajuhlah kepada Allah. Dan serukan bersama dalam keadaan mengagungkan Allah.
(Zikir Jalalah)

Ya Allahu Ya Allah.
Jangan Engkau hadapkan kami setelah malam ini kepada keburukan. Jangan Engkau memberikan bala’ kepada kami dengan berupa dosa. Jadikan sisa umur kami dalam kebaikan keberuntungan. Berikan kepada kami Husnul khatimah yang sempurna saat kami wafat.

Ya Allahu Ya Allah .
Sebaik-baik nama yang kalian sebut. Nama yang paling agung, lidah kalian menjadi agung dengan menyebut namaNya. Sungguh hati kalian menjadi mulia dengan nama Allah. Lidah serta bibir kalian menjadi mulia dengan nama Allah. Jutaan manusia berpaling dari nama Allah, dan kalian menyebut nama yang agung, Allah. Apa gerangan keagungan ini yang Allah Ta’ala muliakan lidah kita? Alangkah agungnya yang Allah Ta’ala karuniakan kepada kita. Maka mintalah ridhoNya Allah.
Ya Allahu Ya Allah. Ya Allahu Ya Allah. Ya Allahu Ya Allah. Ya Allahu Ya Allah.
Setiap orang yang telah wafat sedang ia pernah hadir satu daripada majelis ini, maka jadikanlah ia orang yang berada di taman dari taman surgaMu. Apabila dia di dalam ketakutannya kubur, maka bahagiakanlah dia di dalam kuburnya Ya Allah. Apabila dia dalam keadaan terazab dan tersiksa, maka angkatlah azab dan siksa darinya. Apabila dia dalam keadaan nikmat, maka tambahkanlah nikmat di atas nikmatMu Ya Allah. Terkhususkan hambaMu, Hb Munzir bin Fuad Al Musawa dengan kebahagiaan yang teragung. Berikan kepadanya kebaikan yang teragung. Kumpulkan kami dengannya di hari kiamat nanti. Bersama segenap kekasih-keasih kami, kerabat-kerabat dan sahabat kami dan orang-orang yang kami cintai serta murid-murid kami.

Ya Allahu Ya Allah.
Fitnah yang telah menimpa umat Nabi Muhammad, angkat semuanya Ya Allah. Jauhkan dan singkaplah dari umat Nabi Muhammad keburukan ini. Rubah keadaan umat menjadi lebih baik. Jangan jadikan orang-orang kafir yang ingin menghancurkan kami Ya Allah dan penduduk Indonesia yang telah menganut agama Islam dari tangan-tangan mereka para pembawa hidayah di dalam Aqidah Asy’ari dan Mazhab Syafi’i. Kokohkan mereka dalam hidayahMu Ya Allah. Singkirkan dari mereka perbuatan bid’ah, dan kesesatan dan keburukan. Engkau telah memberikan kepada leluhur mereka kecintaan kepadaMu dan kepada NabiMu, Muhammad. Serta kepada segenap para sahabat dan Ahlul Bayt yang suci. Hingga mereka hidup, membela, dan setia kepada mereka di dalam jalan yang lurus. Jaga kenikmatan ini untuk seluruh penduduk Indonesia dan seluruh umat Islam. Jangan Kau haramkan mereka nikmat ini dan jangan Kau cabut kemuliaan ini.

Ya Allahu Ya Allah. Ya Allahu Ya Allah.Ya Allahu Ya Allah.Ya Allahu Ya Allah.
Kumpulkan kami Ya Rabb di bawah naungan ArsyMu. Ikutkan kami di dalam telaga NabiMu. Jadikan kami bernaung di bawah bendera NabiMu. Ikutkan kami bersama rombongan Nabi Muhammad di atas Sirath dan masukkan kami bersamanya ke dalam surga. Masukkan kami ke dalam surga bersama. Masukkan kami bersamanya ke dalam surga. Sesungguhnya beliau ialah orang pertama yang memasukinya. Masukkan kami ke dalam istana-istananya bersamanya. Tetap beliaulah yang pertama yang memasukinya.

Ya Allahu Ya Allah. Ya Allahu Ya Allah.Ya Allahu Ya Allah.Ya Allahu Ya Allah.
Bagi kami dan kaum Muslimin yang sakit, berikanlah kesembuhan Ya Allah. Berikan kepada mereka Afiyah wahai sebaik-baik pemberi ‘Afiyah. Bagi yang terzhalimi, dan teraniaya, dan yang tertimpa kesusahan, angkat segala kesusahan mereka Ya Allah. Singkirkan bala’ dari mereka Ya Allah. Wahai Tuhan Yang Maha Penyayang. Wahai Tuhan Yang Maha Penyayang.Wahai Tuhan Yang Maha Penyayang.
(Beliau, Habib Umar bin Hafidh mengakhiri ceramahnya dengan doa yang indah)

0 comments:

Posting Komentar